Kita adalah Maha Karya Terbaik Tuhan
Oleh : Dr. Didi Junaedi, MA
Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah dengan menyadari bahwa kita adalah Maha Karya terbaik Tuhan. Ya, di antara sekian banyak makhluk ciptaan Tuhan yang ada di jagat raya ini, manusia adalah yang paling baik dan paling mulia--- meski, dalam kondisi tertentu bisa menjadi makhluk paling buruk dan hina.
Jika pernyataan penulis ini belum membuat pembaca yakin, silakan buka Kitab Suci Al-Qur’an. Di dalam surat at-tin ayat keempat Allah Swt menegaskan, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”.
Maksud dari ungkapan “dalam bentuk sebaik-baiknya” adalah sebaik-baik rupa, sebagus-bagus bentuk, sesempurna-sempurna anggota tubuh, dengan susunan yang tertata rapi dan seimbang. Ditambah lagi dengan ilmu, pemikiran, kalam (komunikasi), kepemimpinan d
an kebijaksanaan (hikmah), semakin menegaskan bahwa manusia layak menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi ini. Demikian dijelaskan oleh Wahbah Zuhaili dalam tafsirnya.
Menyadari bahwa kita adalah Maha Karya terbaik Tuhan akan menggugah kesadaran kita untuk bersyukur atas nikmat yang tak terhingga ini. Adapun wujud syukur yang dapat kita lakukan adalah dengan selalu mengingat Allah (dzikir), memuji-Nya, dan menggunakan setiap nikmat yang diberikan oleh-Nya untuk aktivitas positif (amal saleh).
Memahami bahwa Tuhan menciptakan kita dalam bentuk sebaik-baiknya, akan membuat kita berusaha untuk terus menjaga kualitas diri ini agar tidak jatuh pada keburukan dan kehinaan.
Meski kita menyadari dan memahami bahwa Tuhan menciptakan kita dalam bentuk sebaik-baiknya, tetapi bukan berarti kita diperkenankan untuk merendahkan makhluk Tuhan lainnya. Justru, dengan kesadaran dan pemahaman kita itu, hendaknya sikap menghargai dan menghormati makhluk Tuhan lainnya adalah suatu hal yang niscaya bagi kita.
Konsekuensi atas kesadaran dan pemahaman kita tentang kualitas terbaik yang diberikan Tuhan kepada kita, adalah kewajiban kita untuk selalu menjaga dan merawatnya agar kualitas itu minimal tetap, bahkan jauh lebih baik meningkat setiap saat.
Kualitas fisik yang prima harus terus kita jaga dengan mengonsumsi makanan bergizi, rajin berolah raga, serta istirahat yang cukup. Kualitas intelektual kita yang baik harus tetap dirawat dengan menambah ilmu dan informasi setiap hari, memperluas wawasan dan cakrawala setiap saat, serta menimba pengalaman setiap waktu.
Selain itu, pikiran-pikiran positif harus terus mendominasi otak kita. Sebisa mungkin menjauhi dan menghindari pikiran-pikiran negatif yang akan merusak kualitas intelektual kita. Kualitas emosional kita juga harus terus dijaga dengan memasukkan perasaan-perasaan positif dalam diri. Jauhi prasangka buruk, perasaan negatif yang akan menghancurkan kualitas emosional kita.
Pun demikian dengan kualitas spiritual kita. Ianya harus dijaga dan dirawat dengan selalu mendekatkan diri kepada Ilahi. Menghiasi setiap hari dengan aktivitas ibadah akan menjadikan kualitas spiritual semakin baik dan meningkat.
Dengan cara seperti inilah keberadaan kita sebagai Maha Karya terbaik yang dihadirkan Tuhan di muka bumi ini benar-benar tetap terjaga.
* Ruang Inspirasi, Kamis, 27 Februari 2020.
Dikutip dari halaman facebook https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10218030498808436&id=1065256124
*Penulis adalah dosen jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati. Produktif dalam dunia menulis, salah satu karyanya yakni buku berjudul "Tuhan Maha Menggoda"