Makharijul Huruf dalam Al-Qur'an

sumber gambar: ahdabina.com

Oleh: Tsamrotul Fuady

Pengertian Makhraj Huruf

Makhraj ditinjau dari morfologi berasal dari fi’il madhi خَرَجَ  yang artinya keluar. Lalu dijadikan ber-wazan مَفْعَلٌ  yang ber-sighat isim makan, maka menjadi  مَخْرَجٌ. Bentuk jama’-nya adalah مَخَارِجٌ . Karena itu, Makharijul huruf (مَخَارِجُ الْحُرُوْفِ) yang diindonesiakan menjadi makhraj huruf, artinya tempat-tempat keluar huruf.

Secara bahasa, makhraj artinya:

 مَوْضِعُ الْخُرُوْجِ

“Tempat keluar.”

Sedangkan menurut istilah makhraj adalah:

 هُوَ اِسْمٌ لِلْمَحَلِّ الِّذِيْ يُنْشَأُ مَنْهُ الْحَرْفُ

“Suatu nama tempat, yang padanya huruf terbentuk (atau diucapkan).”

Dengan demikian, makhraj huruf adalah tempat keluarnya huruf pada waktu huruf tersebut dibunyikan.

Ketika membaca Al-Qur’an, setiap huruf harus dibunyikan sesuai makhraj hurufnya. Kesalahan dalam pengucapan huruf atau makhraj huruf, dapat menimbulkan perbedaan makna atau kesalahan arti pada bacaan yang tengah dibaca. Dalam kondisi tertentu, kesalahan ini bahkan dapat menyebabkan kekafiran manakala seseorang melakukannya dengan sengaja dan sadar.

Contoh kesalahan dalam pengucapan makhraj huruf adalah pada ayat اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. Jika lafadz الْعَلَمِيْنَ  dibaca الْاَلَمِيْنَ  (huruf ‘ain (ع) berubah menjadi hamzah (ء)), maka artinya menjadi: segala puji bagi Allah “rajanya segala penyakit”. Contoh lainnya, lafadz يَشْفَعُ  pada potongan ayat مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ  (tiada yang dapat memberi syafa’at) dibaca يَسْفَعُ  (suara syin (ش) berubah menjadi sin (س)), maka artinya menjadi: tiada yang dapat memberikan “tempelengan”. Demikian pula bila kalimat شَكَرَ  (bersyukur) dibaca سَكَرَ , artinya berubah menjadi “mabuk”.

Pembagian Makhraj Huruf

Terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama tentang pembagian makhraj huruf. Imam Syibawaih dan Asy-Syatibi berpendapat bahwa makhraj huruf terbagi atas 16 makhraj, sementara menurut Imam Al-Fara’ terbagi atas 14 makhraj.

Namun, pendapat yang paling masyhur dalam perkara ini adalah yang menyatakan bahwa makhraj huruf terbagi atas 17 makhraj. Imam Khalil Bin Ahmad menjelaskan bahwa pendapat inilah yang banyak dipegang oleh para qari termasuk Ibnu Al-Jazari serta para ahli Nahwu.

Selanjutnya, 17 makhraj ini diklasifikasikan ke dalam 5 tempat (maudli’). Lima tempat inilah yang merupakan letak makhraj dari setiap huruf.

Dalam nazham diterangkan:

مَخَارِجُ الْحُرُوْفِ سَبْعَةَ عَشَرْ # عَلَى الَّذِيْ يَخْتَارُهُ مَنِ اخَتَبَرْ

"Makhraj huruf berjumlah 17, manurut pendapat yang masyhur."

وَسَبْعَةٌ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ تُجْمَعُ # عِنْدَ مَوَاضِعْ خَمْسَةٍ تُجْمَعُ

"(Makhraj huruf) yang 17 itu terkumpul, menjadi 5 bagian."

5 tempat yang dimaksudkan dalam makhraj huruf ialah:

1.          Al-Jauf (اَلْجَوْفُ), ialah makhraj huruf yang terletak pada rongga mulut. Dari tempat ini muncul 1 makhraj.

2.          Al-Halq (اَلْحَلْقُ), ialah makhraj huruf yang terletak pada tenggorokan. Dari tempat ini muncul 3 makhraj.

3.          Al-Lisan (اَللِّسَانُ), ialah makhraj huruf yang terletak pada lidah. Dari tempat ini muncul 10 makhraj.

4.          Asy-Syafatain (اَلشَّفَتَيْنِ), ialah makhraj huruf yang terletak pada dua bibir. Dari tempat ini muncul 2 makhraj

5.          Al-Khaisyum (اَلْخَيْشُوْمُ), ialah makhraj huruf yang terletak pada pangkal hidung. Dari tempat ini muncul 1 makhraj.

Penulis merupakan mahasiswa semester 5

Editor: Nurfadilah

Mau Kirim Tulisan Ke Web HMJ? Klik Disini

Previous Post Next Post