KISAH ORANG-ORANG YANG MENCINTAI RASULULLAH SAW
Oleh: Moh. Fawwaz
Ada satu lirik dari lagu yang dinyanyikan Hadad Alwi yang berbunyi,
“Siapa yang cinta pada Nabinya pasti bahagia dalam hidupnya.” Ternyata
terbukti, karena banyak kisah-kisah orang yang mencintai Rasulullah dengan
membaca Shalawat kepada Baginda Rasul, berikut inilah beberapa kisah
orang-orang yang selamat dari musibah hanya karena mencintai Rasulullah Saw.
Pertama, Kisah seorang
wanita yang kedua tangannya tidak merasakan panas dan terbakar dari api
Wanita yang satu ini walaupun ia bukan salah satu dari istri
Rasulullah, tetapi rasa cintanya kepada Rasulullah begitu besar dan banyak
orang-orang yang mengetahui bahwa dia itu sangat mencintai panutan Muslimin.
Suatu hari, wanita itu sedang hendak bepergian dengan mengendarai
kuda, sesampainya di tengah jalan ada seorang perampok yang memberhentikan
perjalanannya itu sembari bertanya.
“Wahai wanita yang sedang bepergian, apakah engkau sangat mencintai
Rasulullah, dan jika engkau mencintai Rasulullah. Apakah engkau siap melakukan
apa saja hanya karena mencintai Rasul?,”.
Wanita itu menjawab “Ya
benar, aku adalah salah satu orang yang sangat mencintai Rasulullah dan aku mau
lakukan apa saja demi cintaku pada sang Rasul,”.
Perampok itu berkata sambil tersenyum “Kalau engkau benar-benar
mencintai Rasulullah, ciumlah pipiku.”.
“Oh ya tentu saja”
sambil membuka cadarnya. Lalu wanita itu mencium pipi perampok untuk
membuktikan cintanya kepada Rasulullah.
Setelah itu wanita itu
pulang ke rumahnya, sesampainya di rumah wanita itu menceritakan kejadian
sewaktu dia diberhentikan oleh perampok kepada suaminya, ia menceritakan kepada
suaminya bahwa niatnya hanya ingin membuktikan cintanya kepada Rasulullah. Suaminya
kaget dan cemburu kepadanya karena ia berfikir istrinya telah mengkhianati
dirinya dan telah melanggar kewajiban seorang istri.
Suaminya berkata “Jika
kau benar-benar mencintai Rasulullah letakkan tangan mu di dalam pemanggangan
roti!,”.
Wanita itu menjawab “Baiklah jika itu untuk membuktikan cintaku
pada Rasulullah aku siap” Dan kedua tangannya masuk ke pemanggangan roti
yang sedang berkobarnya api.
Selang beberapa menit Sang suami itu panik dan menyudahi menghukum
istrinya karena takut terjadi apa-apa terhadap istrinya, setelah kedua
tangannya dibakar ke panggangan roti yang sangat panas itu, ternyata tidak ada
luka sedikitpun di kedua tangan istrinya tersebut.
Kedua, Unta yang bisa
berbicara untuk menyelamatkan majikannya dari fitnah orang Yahudi
Pada zaman Rasulullah Saw. ada orang Yahudi yang menuduh orang
Muslim yang telah mencuri untanya, dengan mendatangkan empat orang saksi dari
golongan Munafik dihadapan Rasulullah. Lalu Rasulullah memutuskan hukuman
kepada orang yang telah mencuri unta milik orang Yahudi dengan hukuman potong
tangan orang yang telah dituduh mencuri unta.
Sehingga orang yang dituduhnya itu kebingungan dan merasa bahwa
untanya itu adalah miliknya. Tetapi karena ia sangat mencintai Rasulullah maka
ia menuruti saja apa kata Rasul dan yakin bahwa orang yang benar-benar tidak
bersalah pasti akan selamat dari fitnah tersebut.
Sebelum menjalani eksekusi hukumannya, ia meminta izin kepada Nabi untuk meluangkan
waktunya guna berwudhu dan melaksanakan salat. Setelah melaksanakan salat ia
menyempatkan dirinya untuk berdoa kepada Allah Swt. dan bersholawat kepada Nabi
Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Salam. Setelah itu ia siap menjalani hukuman
walaupun sebenarnya unta itu miliknya
Akan tetapi, ia meminta izin lagi kepada Rasulullah untuk
mempersilahkan beliau bertanya kepada unta. Orang-orang yang ada di sekitar
kaget dan tertawa terbahak-bahak mereka berfikir ini hanyalah lelucon,
Akan tetapi Rasulullah menyetujui permintaan umatnya itu dan
langsung beliau bertanya kepada unta tersebut “Sebenarnya kau ini milik
siapa?,”.
Tiba-tiba dijawab oleh unta tersebut dengan menggunakan bahasa yang
fasih. Itu karena Allah telah melindungi orang yang tidak bersalah “Saya ini
sebenarnya milik umatmu ya Rasulullah.”.
Rasulullah pun mempercayainya karena ia tidak berbohong dan berbeda
dengan orang Yahudi dan empat saksi bohongnya itu, mereka itu manusia, yang
namanya manusia itu mempunyai akal pasti bisa menjadi pembohong, mencuri,
memfitnah dan sebagainya. Sedangkan unta yaitu hewan dan yang pasti ia takkan
berbohong karena ia tidak mempunyai akal.
Itulah dua kisah orang-orang yang mencintai Rasulullah Saw dan
hikmah dari Selawat kepadanya.
Kesimpulan dari kisah-kisah di atas adalah
mencintai lawan jenis belum tentu mendapatkan kebahagiaan sampai seterusnya,
akan tetapi mencintai Rasulullah cukup dengan Selawat kepadanya akan
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
(Kisah ini dikutip dari ceramah KH. Burhanuddin, LC, MA. Dalam acara Isra' Mi'raj di PP. Al-Muntadzor Babakan Ciwaringin pada hari Jumat, 20 Maret 2020).
*Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu Alqur'an dan Tafsir Semester II IAIN Syekh Nurjati Cirebon