Sejarah, Filosofis Arsitektur dan Kegiatan Keagamaan Masjid Jagabayan (Penjaga dari Mara Bahaya)

 

Bagian luar Masjid Jagabayan, Cirebon. Dok. Pribadi

Pendahuluan

    Masjid sebagai titik sentral dalam kehidupan umat Muslim, telah memainkan peran yang tak tergantikan dalam menghubungkan mereka dengan Allah dan juga dalam meningkatkan aspek ekonomi dalam masyarakat. Dalam pandangan Islam, masjid Adalah tempat suci yang dianggap sebagai rumah Allah di bumi, di mana para Muslim berkumpul untuk beribadah, mendalami ajaran agama, dan merenungkan makna kehidupan.

    Masjid bukan hanya tempat ibadah umat islam, tetapi juga menjadi pusat kegiatan social, budaya dan sipiritual yang mencerminkan nilai nilai keislaman. Salah satunya ada Masjid Jagabayan yang merupakan salah satu masjid bersejarah yang menjadi pusat kehidupan keagamaan dan sosial masyarakat di wilayah cirebon. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi wadah pendidikan, pengajian, dan berbagai kegiatan keagamaan seperti wiridan serta peringatan hari besar Islam. Dari sisi arsitektur, Masjid Jagabayan menampilkan perpaduan nilai tradisional dan kearifan lokal yang mencerminkan filosofi keislaman masyarakat setempat. Keberadaan masjid ini tidak hanya penting secara spiritual, tetapi juga menjadi simbol identitas budaya sekaligus saksi perjalanan sejarah komunitasnya.

Hasil dan Pembahasan

1. Sejarah Masjid Jagabayan

    Masjid Jagabayan atau biasa disebut Jagabaya didirikan abad ke-15 pada tahun 1437 masehi. Jagabayan merupakan arti dari kata jaga bahaya, yakni menjaga badan dari mara bahaya. Bangunan yang berada di dalam gang kecil berukuran satu meter pada awalnya bukanlah sebuah masjid, melainkan hanya sebuha pos penjagaan untuk keraton Cirebon dari bahaya yang datang, baik Nampak maupun tidak nampak.

    Masjid Jagabayan tidak lepas dari kisah pangeran nalarasa. Pada dahulu kala ada sebuah Kerajaan yang sangat masyhur di jawa barat, yakni Kerajaan padjajaran. Pada saat itu, pihak Kerajaan mendengar kabar ada yang ingin mendirikan Kerajaan baru di Cirebon. Pada akhirnya, Prabu siliwangi mengutus patih dengan nama pangeran nalarasa. la yang mendapatkan 2 tugas. Pertama diutus untuk mencari putra mahkotanya di Cirebon yakni pangeran walasungsang serta memastikan mengenai kabar Kerajaan baru tersebut. Sesampainya di Cirebon, pangeran Nalarasa tidak menemukan tanda tanda adanya Kerajaan di Cirebon melainkan hanya ada sebuah pondok pondok untuk tempat mengaji Pangeran Nalarasa menemukan pangeran walasungsang sedang belajar mengaji di salah satu pondok, Setelah menemukan putra mahkota, pangeran nalarasa tidak membawa pulang pangeran walasungsang melainkan ia tertarik dengan ajaran islam memilih masuk agama islam dan menetap di Cirebon.

    Pangeran Nalarasa pada saat berada di pondok di amanahi oleh Gusti Sinuhun untuk menjadi kepala pos penjagaan yang berada di Cirebon yang didirikan oleh pangeran cakrabuana Akhirnya, pangeran nalarasa namanya pun diganti menjadi pangeran jagabayan atau pangeran penjaga bahaya. Selain pos penjagaan, tempat ini juga di jadikan sebagai tempat berkumpulnya para wali songo untuk bermusyawarah, akhirnya para wali pun berunding untuk mengganti pos penjagaan ini menjadi sebuah masjid pada tahun 1437.

Jejak sejarah Masjid Jagabyan, Cirebon, dalam bingkai koran. Dok. Pridadi

    Masjid jagabayan lebih dulu didirikan daripada masjid panjunan dan keraton kesepuhan. Tetapi kondisinya saat ini masih terawat dengan baik. Masjid ini juga sebagai salah satu tempat keramat bagi Masyarakat, ditambah pada masjid jagabayan terdapat sumur keramat yang berada tepat di sampingnya yang banyak dikunjungi oleh peziarah yang percaya akan khasiat dari air sumur tersebut seperti untuk tujuh bulanan, mendirikan rumah hingga di gunakan untuk membuat usaha menjadi lancer, di masjid ini juga terdapat peninggalan beberapa kayu pusaka, dan hingga saat ini masjid jagabayan berusia 600 tahun.

2. Filosofis Arsitektur Masjid Jagabayan

    Arsitektur bangunan yang sangat sederhana, memiliki ukuran yang relative kecil, ukurannya persegi, atapnya yang berbentuk limas dua susun yang terbuat dari tanah liat dengan ornament yang berada di puncaknya. Hiasan didalam masjid yang polos dan dinding dalamnya hanya menggunakan keramik berwarna putih. membuat suasana menjadi lebih tradisional dan sederhana, Pintu masjid pun sengaja memiliki ukuran kecil karena sempat menjadi pos penjagaan, jadi agar tidak sembarang orang bisa masuk ke dalamnya. Masjid ini masih terjaga keasliannya hingga sekarang. Hanya saja pada tahun 9798 dibangun tempat imam serta bangunan yang dinaikkan keatas agar lebih layak untuk dijadikan masjid, Mulai dari bedug hingga mimbar pusakanya masih sering digunakan. Bangunan masjid ini di topang oleh 4 tiang atau disebut 4 mada yang melambangkan 4 sahabat nabi. Masjid jagabayan ini juga tedapat dua bangunan yang di khususkan untuk laki-laki dan Perempuan, sengaja dipisahkan guna memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Diluar masjid terdapat dinding masjid dengan pola seperti batu awan yang mirip dengan pola kaligrafi dengan menggunakan warna emas yang melambangkan kemuliaan dan kemewahan dalam arsitektur masjid.

Bagian dalam Masjid Jagabayan, Cirebon. Dok. Pribadi

    Masjid jagabayan juga memiliki bangunan sumur yang tepat berada disampingnya. Sumur tersebut juga menjadi salah satu symbol keramat pada masjid jagabayan. Awal mula digalinya sumur ini tidak hanya untuk tempat berwudhu, tetapi juga untuk pendekatan spiritual dan di percaya memiliki nilai keberkahan yang tinggi. Banyak pengunjung datang ingin meminta air sumur yang di percaya banyak khasiatnya, diantaranya bisa menyembuhkan berbagai penyakit, untuk bertawassul, selain itu juga dijadikan sebagai alat untuk menolak mara bahaya, mendatangkan rezeki dan kelancaran usaha, meminta jodoh serta untuk orang yang sedang tujuh bulanan. Meskipun sumur ini diyakini memiliki banyak khasiat, tetapi banyak juga yang berpendapat bahwa air sumur ini hanya sebuah batu ikhtiar dan yang paling utama tetap berdoa dan beribadah kepada Allah Swt.


Sumur Masjid Jagabayan, Cirebon. Dok. Pribadi

3. Kegiatan Keagamaan dan Tradisi Masjid Jagabyan

    Masjid jaga bayan ini bukan hanya sekedar tempat untuk beribadah, akan tetapi digunakan sebagai kegiatan keagaaman, pengajian hingga kegiatan social di dalamnya. Sebelum tahun 2000-an banyak kegiatan kegiatan rutin yang di lakukan masyarakat sekitar di masjid ini seperti halnya sholat berjamaah, dzikiran, tadarus pada saat bulan Ramadhan, tahlilan dan marhabanan setiap malam jumat, manaqib, memperingati hari-hari besar islam, berdoa Bersama, bertawassul dan mengambil air di sumur pada saat jumat kliwon, serta Sedekah minyak kelapa yang di bawa oleh pengunjung untuk masjid guna terhindar dari bahaya dan diberi keselamatan dan kelancaran dalam menjalankan hidup. Masjid jagabayan ini juga memiliki kegiatan social seperti jumat berkah yakni pembagian nasi setiap setelah sholat jumat, serta pengajian yang dilakukan Masyarakat sekitar.

    Masjid jagabayan sangat memiliki banyak manfaat dan sangat ramai di kunjungi dari berbagai wilayah. Namun dampak Covid-19 membuat masjid ini tidak seramai dulu, ditambah kegiatannya yang sudah tidak dilakukan. Pada saat ini kegiatan yang masih dilakukan hanya sholat berjamaah 5 waktu, manaqib dan tawassul pada saat jumat kliwon serta sholat jum'at. Adapun masjid ini terbuka kapan saja dan untuk siapa saja walau tak seramai dulu, masjid ini tetap banyak di kunjungi oleh Masyarakat Cirebon.


Foto bersama kuncen Masjid Jagabayan, Cirebon. Dok Pribadi

Kesimpulan

    Masjid jagabayan yang didirikan pada tahun 1437 ini bukan hanya sebuah tempat beribadah, melainkan juga sebagai tempat bersejarah di Cirebon mulai dari era Kerajaan Padjajaran hingga masa kesultanan Bangunan yang pada awalnya hanya sebuah pos penjagaan hingga berubah menjadi masjid yang bermanfaat dan bersejarah serta memiliki karakteristik tersendiri di dalamnya. Dahulu sebelum covid-19 banyak sekali kegiatan yang di lakukan seperti sholat berjamaah, dzıkıran, mengaji, tahlilan dan marhabanan setiap malam jumat, Manaqib, memperingati hari-harı besar islam, berdoa serta bertawassul bersama dan mengambil air di sumur pada saat jumat kliwon dan lain sebagainya. Arsitektur bangunan yang sangat sederhana, memiliki ukuran yang relative kecil, ukurannya persegi, atapnya yang berbentuk limas dua susun yang terbuat dari tanah liat dengan ornament yang berada di puncaknya, yang terdapat empat mada yang melambangkan empat sahabat nabi, dinding yang memiliki pola batu awan, terdapat pusaka yang bersejarah serta terdapat sumur tepat di samping masjid jagabayan. yang menjadi salah satu karakteristik dari masjid tersebut.

Penulis: Rifqi, Wardah, Mahbub, Sifha, Zeya, Meli | Editor: Taufik Fazri

COMMENTS

Name

Administrasi,5,Al-Quran,52,anak muda,2,Anak Muda,7,Artikel,102,Ayat al-Qur'an,4,Bakti Sosial,4,Bedah Buku,2,Berita,7,Buku,1,Cara Kirim Tulisan Ke Web HMJ IQTAF Senja Cirebon,47,cerpen,2,Closingceremony,1,digital,6,esai,3,Fikih,2,Fiksi,9,Fiksi Lainnya,1,fiqh,2,fkmthi,19,Futs,1,Hadis,1,Hafalan,4,hari buku,1,Hari Buruh,1,Harlah,18,iaincirebon,20,iat,28,internasional,1,iqtaf,24,IQTAF Mengabdi,4,Iqtaffestx,8,Iqtaffestxi,6,Iqtaffestxii,4,Islam,3,Kajian,12,kaligrafi,1,Kelas Jurnalistik,4,kepemimpinan,3,Kesuksesan,6,Kewarganegaraan,5,Kewirausahaan,3,Kominfo,6,KUA,1,LDK,3,Lomba,4,Mahasiswa,3,Makrab,2,media massa,5,MHQ,2,Minat Bakat,4,Motivasi,5,MQK,2,MTQ,3,Mubes,1,Nabi Muhammad,1,Nasionalisme,1,Nepotisme,1,News,156,Non-fiksi,6,Nonfiksi,29,nuzulul qur'an,3,Observasi,1,Opini,8,PAO,10,PBAK,2,pelatihan,1,PENA KAMI,6,Pendidikan,3,Pengabdian Masyarakat,7,Peradaban,5,Perbedaan,1,Perempuan,1,Pernikahan,1,persidangan,2,Pesantren Kilat,2,pondok pesantren,5,Prestasi,2,Profil Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon,1,program studi,1,Proker,2,puasa,1,public lecture,2,puisi,2,Puisi,24,Quotes,2,raker,5,Ringkasan Buku,1,santri,7,Santunan,1,Sejarah,1,Sima'an,3,Sosial,4,Sunah,1,Tafsir,3,tafsirhadis,12,Tarjamah,1,Tepuk Sakinah,1,Terkini,1,Ulama,2,Upgrading,2,Ushul Fiqih,1,Webinar,17,Wisuda,1,
ltr
item
HMJIQTAFSENJA.COM | Platform Digital HMJ IQTAF UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon: Sejarah, Filosofis Arsitektur dan Kegiatan Keagamaan Masjid Jagabayan (Penjaga dari Mara Bahaya)
Sejarah, Filosofis Arsitektur dan Kegiatan Keagamaan Masjid Jagabayan (Penjaga dari Mara Bahaya)
Sejarah, Filosofis Arsitektur dan Kegiatan Keagamaan Masjid Jagabayan (Penjaga dari Mara Bahaya)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinEn3bw4EuNm0MB40pb7C1SDQUY1rzYMc2RlQs1b2f823ImChp4VfqU54Oh26A3LvjgonGGW8DNnyIakK4Ccvbm0cc-vnmfRzzoVETXhxL3mTTEGHuY3PgyyS37XIWrO7eeiImO0qZ-TlnwwjlVjXHlXAd_vEr-0nrej42slRyrPBDbRy57N4xU9wQuRI/s320/masjid.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinEn3bw4EuNm0MB40pb7C1SDQUY1rzYMc2RlQs1b2f823ImChp4VfqU54Oh26A3LvjgonGGW8DNnyIakK4Ccvbm0cc-vnmfRzzoVETXhxL3mTTEGHuY3PgyyS37XIWrO7eeiImO0qZ-TlnwwjlVjXHlXAd_vEr-0nrej42slRyrPBDbRy57N4xU9wQuRI/s72-c/masjid.jpg
HMJIQTAFSENJA.COM | Platform Digital HMJ IQTAF UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
https://www.hmjiqtafsenja.com/2025/11/sejarah-filosofis-arsitektur-dan.html
https://www.hmjiqtafsenja.com/
https://www.hmjiqtafsenja.com/
https://www.hmjiqtafsenja.com/2025/11/sejarah-filosofis-arsitektur-dan.html
true
7562635208007576303
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy