Physical Distancing Bukan Penghalang Produktifitas Kajian


 
E-Pamvlet Kajian Online

Cirebon, IqtafNews. Physical Distancing bukan menjadi alasan untuk tidak berdiskusi. Atas dasar itu, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Alqur'an dan Tafsir (IQTAF) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon belum lama ini menggelar diskusi online. Kamis, (9/4/2020)

Hal itu diakui oleh Ketua HMJ IQTAF Fasfah Sofhal Jamil. Menurutnya Dalam kondisi Physiical Distancing seperti ini kajian harus tetap diadakan.

"Pihak pengurus HMJ tetap mengadakan kajian, namun hanya beda formatnya saja, yakni melalui WhatsApp Grup,". Katanya

Diskusi yang berlangsung pada hari Rabu, 8 April 2020 itu mengusung tema "Kajian Tafsir Maudhu'i: Memahami Virus Pandemi Dalam Tinjauan Ayat-Ayat Alqur'an,".

Kajian ini pun menuai tanggapan positif dari Ketua Jurusan Ilmu Alqur'an dan Tafsir H. Muhammad Maimun, MA, M.S.I.

"HMJ IQTAF tetap produktif dengan mengadakan kajian diskusi daring
Kerativitas HMJ IQTAF ada dan selalu ada,". Katanya

Kajian ini, Lanjut dia, secara tidak langsung telah menyediakan ruang dan waktu untuk mengkaji Alquran dan Tafsir, baik pada waktu sempit maupun lapang, kita harus tetap produktif.

"Kegiatan tersebut merespon kekinian kajian Alquran dan Tafsir terkait dengan isu-isu aktual. Dengan model integrasi keilmuan,". Uarnya saat merespon kajian via WhatsApp.

Ia meyakini, Kajian moderasi tafsir Alqur'an dengan pendekatan multidisiplin dapat memberikan wawasan Qur'ani yang mendalam, mengupas makna deep structure.

Ketua Divisi Kajian dan Keilmuan, Cucu Barokah mengatakan, Dari tema yang dikaji tentu menarik,  memang banyak kajian mengenai Pandemi ini, bahkan bisa disebut "bosan".

"Meskipun banyak kajian yang serupa, tetapi kita selaku mahasiswa tafsir, harus bisa memahami informasi-informasi yang sedang banyak diperbincangkan, atau yang sedang booming, serta mengaitkannya dengan Alqur'an". Tandasnya

Sementara itu, Shohibul Azka selaku pemateri dalam kajian ini menyampaikan, Tema yang diusung ini layaknya judul skripsi. Bahkan sepertinya memang betul-betul bisa untuk dijadikan skripsi juga.

"Berdasarkan pengamatan saya, tidak ada ayat yang spesifik (khusus) membicarakan wabah PANDEMI. Ada juga ayat yang membahas musibah secara umum saja, seperti ayat 30 Surat Asy-Syura,". Katanya

Ada juga yang mengatakan, Kata Azka, bahwa virus itu adalah azab dari Tuhan untuk orang-orang kafir. Sebagaimana dikatakan oleh sebagian orang. Namun ketika virus tersebut menjangkiti mereka juga, mereka bilang bahwa itu adalah cobaan dari Tuhan. Mereka tidak mau menyebutnya dengan azab lagi.

"Hanya saja, perlu saya utarakan, bahwa firman Allah “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri” itu juga pasti sebab ulah sebagian di antara kita. Contohnya, banyak di antara kita yang “ngeyel” pergi keluar ketika ada himbauan untuk lebih banyak beraktivitas di rumah, kecuali kebutuhan yang sangat mendesak sekali,". Jelas Azka

Ia pun melanjutkan, Lalu, adakah ayat yang spesifik berbicara virus PANDEMI? Secara eksplisit (zahir) tidak ada. Namun secara implisit, merujuk beberapa kitab tafsir, ada ayat yang berkaitan dengan virus PANDEMI, Para ahli tafsir menyebutnya dengan tho’un.

"Jika merujuk pada kamus yang dikarang oleh KH. Ahmad Warson Munawir, yaitu kamus al-Munawwir, tho’un diartikan dalam kamus tersebut dengan penyakit pes, sampar (penyakit menular), dan wabah,". Paparnya



Pewarta : Ida Safitri
Posted By : Ita Ulfazriyah
Previous Post Next Post