M. Hisam, Ketum HMJ IQTAF Senja 2021-2022 |
Oleh : M. Hisam
Posisi nabi dalam agama Islam hanya orang yang diperintahkan oleh Allah untuk menyebaran agama tersebut kepada seluruh manusia.
Mungkin kita semua pernah berfikir, kenapa agama Islam itu agama yang sangat relevan bagi manusia? bisa kita lihat dari kata "Islam", kata Islam sendiri mengandung dua aspek, yang pertama yaitu aspek bahasa dan yang kedua aspek istilah. Dalam segi kebahasaan islam berasal dari bahasa arab yaitu "salima" yang mengandung arti selamat dan damai.
Dari kata "salima" diubah bentuknya menjadi "aslama" yang artinya patuh dan masuk dalam kedamaian. Oleh karna itu orang yang patuh, tunduk dan taat kepada Allah SWT disebut orang muslim. Sehingga bisa dikatakan bahwa Islam adalah agama yang patuh, tunduk dan taat kepada Allah SWT.
Islam menurut istilah banyak para ahli yang mengartikan, Harun Nasution mengatakan bahwa Islam secara istilah (islam sebagai agama) adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada umat manusia melalui nabi Muhammad SAW sebagai rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi peribadatan semata, tetapi mengenal berbagai segi dari kehidupan manusia.
Menurut Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tawairjiri, agama Islam adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dengan mengesakan-Nya dan melaksanakan syariat-Nya dengan penuh ketaatan atau melepaskan dari kesyirikan.
Secara eksistensi, agama yang di bawa oleh para nabi dan rasul sebelum nabi Muhammad ialah agama Islam, karna ditinjau dari segi bahasa yang telah diungkap di atas. Arti kata “Islam” merujuk kepada kedamaian, dan seorang muslim adalah orang yang membuat perdamaian kepada Allah SWT, dan kepada sesama manusia di dunia.
Berdamai kepada Allah ialah patuh, tunduk dan taat kepadanya, sedangkan berdamai kepada manusia ialah berbuat baik kepada sesama.
Jadi pada hakikatnya islam adalah agama perdamaian, dan ajaran pokoknya merupakan ketauhidan/keesaan kepada Tuhan Allah. Kemudian seorang muslim selain menjalankan ajaran pokok Islam yakni ketauhidan, ia juga harus mempercayai nabi dan rasulnya sebagai pembawa risalah keislaman dan wahyu yang mana termaktub dalam QS. Al-baqarah 2:136 yang artinya: “Katakanlah (hai orang-orang mukmin) "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
Ayat diatas menjelaskan keutamaan kita sebagai umat Islam, dimana umat Islam beriman kepada seluruh Nabi pembawa semua risalah. Umat Islam beriman kepada Nabi Musa, Nabi Isa, disamping umat Islam beriman kepada para Nabi di haruskan juga beriman kepada semua kitab-kitab yang diturunkan kepadanya seperti kitab Jabur, Taurat dan Injil. Dan seyogyanya kita tidak harus membeda-bedakan antara Nabi satu dengan nabi lainnya, kita semua senantiasa mengimaninya. Dan Ini tidak dimiliki oleh Yahudi dan Nasrani. Yahudi tidak beriman kepada Nabi Isa, apalagi kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Orang Nasrani tidak beriman kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Sedangkan kita umat Islam mengimani seluruh Nabi dan Rasul.
Menjadi sebuah kewajiban bagi umat Islam untuk menciptakan perdamaian di dunia ini dengan menegakan persaudaraan semua agama di dunia,menghimpun kebenaran-kebenaran yang terdapat dalam agama-agama terdahulu,membenarkan ajaran-ajaran yang salah dan menuntun moral dan spiritual bagi kemajuan umat manusia.
M. Hisam Samsul Ma’arif, Ketua HMJ IQTAF Senja Cirebon 2021-2022 & Mahasiswa IAT IAIN SYEKH NURJATI Cirebon