Polatak Politik
Karya M. Ulyuddin
Entah kekuasaan seperti apa yang harus di definisikan
Yang pasti semua sibuk untuk memperdebatkan
Namun, tidak semuaa yang dirasakan dapat dianalogikan
Karena nyatanya hidup bukan untuk sekedar menghirup udara kan
Fatsun kita pernah dipertanyakan
Tentang sebuah fundamental kekuasaan
Dengan kita yang selalu mengharapkan
Tanpa memperdulikan makna ujaran
Sebulan genap baru berjaket partai
Setahun cibir berlagak santai, untuk suara yang di andai-andai
Lima tahun si yudi lunglai
Kekuasaan ini kekuasaan yang unik
Manusia yang cerdik
Politik yang mencekik
Jangan dibuat Tabik
Setelah mencekik
Terkoyak-koyaklah pelik
Gadaikan saja suara jangkrik
Nyaring terik-terik
Diinjak ia berik
Polatak politik
Kering gersang bisa racun
Hancur putus berantakan
Politik yang bohong dan bolong
Akan ku isi dengan kepala sebat
Karena kita sudah terlalu sakit.
(Dikutip dari buku "Puisi Lebur Rasa".)
*Penulis adalah mahasiswa jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Santri PP. Ulumuddin. Aktif di berbagai kegiatan literasi, salah satunya founder Lingkar Pustaka Aksara.