Penulis Buku Nasionalisme Qur'ani, Lufaefi saat memaparkan materi |
Cirebon, IqtafNews. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir (IQTAF) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon belum
lama ini menggelar kegiatan Bedah Buku.
Acara yang berlangsung via Zoom Meeting itu membedah buku yang berjudul “Nasionalisme Qur’ani” karya Lufaefi. Selasa, (24/11/2020).
Ketua pelaksana, Reyazul Jinan mengatakan, kegiatan bedah buku ini merupakan salah satu program kerja dari Divisi Kajian dan Keilmuan HMJ IQTAF
“Alhamdulillah acara bedah buku ini dapat diselenggarakan, semoga kegiatan ini memberikan inspirasi keilmuan bagi mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,”. Katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Fasfah Sofhal Jamil selaku ketua HMJ IQTAF menyampaikan, Buku Nasionalisme Qura’ni ini sangat menarik karena sangat relevan terutama bagi jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir.
“Buku ini memberi pemahaman kebangsaan, karena sering kali ada segelintir kelompok yang mengatakan nasionalisme itu bertentangan dengan agama,” Ujarnya.
Sementara itu, Penulis buku yang sekaligus pembedah dalam acara ini, Lufaefi menjelaskan, buku ini tercipta atas adanya kegelisahan yang bersifat ilmiah.
“Latar belakang ditulis buku Nasionalisme Qura’ni ini yakni masih adanya asumsi nasionalisme bertentangan dengan islam atau agama secara umum, dan juga masih sedikit rujukan nasionalisme berbasis al-Qur’an,”. Kata Lufaefi
Ia menegaskan, Nasionalisme Qura’ni merupakan nasionlisme bermakna
luas yang tidak bertentangan dengan Islam.
“43 ayat di dalam al-Qur’an menjawab bahwa nasionalisme tidak bertentangan dengan Islam,”. Paparnya
“43 ayat di dalam al-Qur’an menjawab bahwa nasionalisme tidak bertentangan dengan Islam,”. Paparnya
Menurutnya, nasionalisme tidak hanya kemudian menjadi prinsip dan konsep, tetapi perlu diimplementasikan dalam kehidupan.
Didi Junaedi, selaku pembedah berikutnya mengatakan bahwa Nasionalisme merupakan ajaran Ilahi dan Sunnah nabi
“Hubbul wathan itu cara kita mensyukuri dan mencintai negeri ini tempat kita dilahirkan, ketika muncul gerakan-gerakan secara frontal atau pun diam-diam ingin mengubah haluan negara kita, kita harus pertahankan negara kita,”. Tandasnya
Pewarta: Ida Safitri