Iqtafnews- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (Iqtaf) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sukses menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pada 23 November 2025 di Pondok Pesantren Ulumuddin. Acara ini bertema "شبان اليوم رجال الغد و بنات اليوم امهات الغد Pemuda dan pemudi masa kini adalah pemimpin masa depan" diikuti puluhan peserta dari kalangan mahasiswa baru dan calon kader organisasi, dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa Muhammad Said yang mewakili Ketua Jurusan.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Mohammad Reza Desta Maulana, yang menjelaskan bahwa LDK bertujuan menanamkan jiwa kepemimpinan bertanggung jawab serta membekali peserta dengan keterampilan esensial seperti manajemen waktu, public speaking, dan etika organisasi. Materi utama mencakup pembahasan kepemimpinan dan organisasi, simulasi persidangan, serta workshop administrasi HMJ oleh narasumber internal. Ketua Umum Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir menegaskan, "LDK ini adalah langkah awal bagi mahasiswa untuk berkontribusi nyata ketika turun di masyarakat nanti."
Dalam sambutannya, Ketua Umum DEMA FUA, Muhammad Said menegaskan bahwa "Kepemimpinan itu adalah sebuah bentuk karakter, yang mana harus dipertanggungjawabkan karena jiwa kepemimpinan itu akan selalu ada dalam diri manusia. Sifat-sifat dan akhlak kepemimpinan yang harus kita pelajari adalah akhlak kepemimpinan nya Rasulullah, kita harus menyakini kalau Rasulullah adalah pemimpin yang paling baik." Dengan adanya kegiatan LDK ini, saya harap temen temen semua dapat aktif dalam acara ini. Kami sebagai DEMA patut mengapresiasi kegiatan ini," ujarnya.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Mohammad Yahya, M.Hum selaku Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir dengan sambutan hangatnya. Dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa setiap diri kita itu juga mesti memimpin diri kita sendiri, tapi dalam konteks keilmuan kita, kita itu tidak bisa lepas dari kepemimpinan. Ketika kamu mengetahui maka kamu berkuasa dan ketika kamu berkuasa itu harus didiskusikan. Forum ini saya kira penting untuk dilaksanakan. Beliau menegaskan bahwa seorang pemimpin dari jurusan Iqtaf tidak hanya dituntut cakap dalam berorganisasi, tetapi harus mampu menjadi teladan (uswah) yang memegang teguh nilai-nilai kejujuran dan moderasi.
Kegiatan ini bukan sekadar akhir dari sebuah pelatihan, melainkan langkah awal dari pengabdian panjang. Dengan kegiatan LDK ini, semoga semangat Qur’ani yang telah tertanam dapat menjadi kompas dalam membawa HMJ Iqtaf menuju kemajuan yang berkelanjutan.
Penulis: Maftuha Salmah Salsabila | Editor: Maftuha Salmah Salsabila
COMMENTS