Merawat Ekologi dalam Sorotan SDGs dan Tafsir Kronologis Abdurrahman Habanakah

Abdurrahman Hasan Habanka/tafsiralquran.id

Belakangan ini, bumi Nusantara telah dihadirkan oleh suatu guncangan fenomana yang dahsyat (penulis sebut fenomena ini acap kali terjadi secara tahun ke tahun/semacam acara tahunan, namun belum begitu memiliki penanganan yang akseptabel dari pemerintah), yaitu banjir besar di sekitar kota Aceh, Sumatera Utara, dan Sumetera Barat. Menurut laporan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), penyebab utama terjadinya musibah ini diakibatkan dengan curah hujan berkepanjangan (ekstrem) dan maraknya deforestasi (penggundulan hutan tanpa reboisasi). (lihat, Rahel dan Dani, BMKG Ungkap Penyebab Banjir Sumatera: Curah Hujan Bulanan Tumpah dalam Satu Hari, 2025)

Dalam merespons hal di muka, penulis membagi pemicunya ke dalam dua kelompok, yaitu internal dan eksternal. Jika membincang kepada penyebab utama (hujan ekstrem), dalam diskursus fikih ekologi (fiqh al-bi’ah) maka ia masuk kepada penyebab internal (lazimnya disebut sunnatullah/hukum alam) dan ia bersifat transendental (ilahiyyah) tidak bisa terjamah secara akurat. Sedangkan faktor kedua (maraknya deforestasi), ia merupakan wilayah eksternal penyebabnya dapat diteropong dan diprediksi karena pelakunya ialah manusia sendiri (penulis sebut bersifat horizontal), lain halnya dengan faktor pertama yang berstatus vertikal. (Lihat, Agus Hermanto, Fikih Ekologis, 2021, hlm. 46) Faktor inilah (eksternal) akan menjadi titik pokus pembacaan penulis.

Sebagaimana telah diungkapkan di paragraf kedua, pada tulisan ini, penulis akan memotret terhadap tiga hal. Pertama, bagaimana peran SDGs (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang memuat 17 program dalam merawat ekologi ?. Kedua, bagaimana penafsiran kronologis Abdurrahman Habanakah terhadap ayat ekologis, tulisan ini hanya menjangkau kepada QS. Ar-Rum: 41 (meskipun banyak ayat al-Qur’an yang bermain dalam medan ekologi) ?. ketiga, merancang konklusi dari hasil pengkajian penulis.

Peran SDGs (Sustainable Development Goals) dalam Merawat Ekologi

dshdhhddj dndnjdnjdnIstilah SDGs atau dikenal dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, begitu pula istilah ekologi (korelasi manusia dengan alam sekitarnya), penulis anggap sudah cukup akrab dalam pendengaran pembaca (reader). Terlebih istilah kedua ini, dalam diskursus fikih memiliki pembahasan yang cukup serius, sehingga lahirlah diskursus fikih ekologi/ekoteologi (fiqh al-bi’ah), yakni cabang ilmu fikih yang memfokuskan bagaimana hubungan manusia selaku (khalifah fi al-ardh) terhadap alam dan sebaliknya. Agar tidak mendistorsi kajian, penulis terlebih dahulu memaparkan apa itu SDGs? apa saja programnya?  Kemudian melirik poin apa saja yang berfungsi sebagai penjagaan ekologi?.

Apa itu SDGs? Sustainable Development Goals (SDGs) adalah sebuah agenda global yang dirancang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sekitar tahun 2015 demi merespons beragam hambatan dalam konteks pembangunan dunia. Selain itu, dalam pembuatan setiap programnya PBB selalu mengedapankan prinsip hak asasi manusia agar terciptanya pembangunan yang berkeadilan dalam aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Kondisi tersebut, menurut penulis sehaluan (karena sama-sama mengutamakan hak kemanusiaan) dengan prinsip maqashid al-syari’ah (tujuan pokok syariat) yakni, tiada satupun hukum Islam (ahkam al-Islam) kecuali ia dibangun atas dasar kesejahteraan manusia (al-mashlahah al-nas), mencegah kerusakan (dar al-mafasid), dan mewujudkan kebermanfaatan (jalb al-manafi’). (lihat, Yusuf Qardhawi, Membumikan Islam, 2018, hlm. 55)

Mengenai program yang diusung oleh SDGs mencakup 17 tujuan dengan 169 target yang dirancang untuk dicapai hingga tahun 2030, meliputi berbagai dimensi pembangunan berkelanjutan. Berikut urutan programnya: (1) tanpa kemiskinan, (2) tanpa kelaparan, (3) kehidupan sehat dan sejahtera, (4) pendidikan berkualitas, (5) kesetaraan gender, (6) air bersih dan sanitasi layak, (7) energi bersih dan terjangkau, (8) pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, (9) industri, inovasi dan infrastruktur, (10) berkurangnya ketimpangan, (11) kota dan permukiman berkelanjutan, (12) konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, (13) penanganan perubahan iklim, (14) ekosistem laut, (15) ekosistem daratan, (16) perdamaian, keadilan, dan kelembagaan tangguh, dan (17) kemitraan untuk mencapai tujuan. (lihat, unair.ac.id, Kenali 17 Tujuan SDGs dan Penjelasannya, 2025)

Bedasarkan hasil pembacaan penulis, peran SDGs dalam rangka menjaga ekologi secara umum terparkir di tiga poin utama, yakni pada poin ke-13 (tentang penanganan perubahan ilkim), poin ke-14 (ekosistem laut), dan poin ke-15 (ekosistem darat). Ketiga program ini, tentunya mempunyai tujuan yang hendak dicapai (dalam rangka mensejahterakan manusia), misal: (1) poin ke-13 memiliki tujuan untuk mengatasi segala perubahan iklim/bencana dan impaknya, (2) poin ke-14 memuat tujuan agar senantiasa mengupayakan pelestarian ekosistem laut, pendayagunaan sumber daya maritim, penegasiaan limbah plastik, dan sejenisnya, terakhir (3) tujuan inti pada poin ke-15 ialah untuk menjaga, membudidayakan, dan meningkatkan pengaksesan ekosistem bumi secara berkepanjangan, mulai dari memelihara hutan tanpa deforestasi (penggundulan hutan), menaungi segala keanekaragaman hayati (flora/fauna), serta hal yang semisal.

Dari paparan di muka, penulis bisa memeras kesimpulannya (walaupun belum begitu sistematis) bahwa hadirnya SDGs (Sustainable Depvelopment Goals) beserta programnya ke ranah publik, berposisi sebagai pemeran utama (provokator utama) dalam mewujudkan kesadaran ekologis, menumbuhkan ekologis yang hijau (sehat tidak kebalikannya), serta mengajak umat manusia di seluruh dunia untuk selalu mengedepankan nilai-nilai cinta ekologis bukan sebaliknya (penulis sebut sejalan dengan kaidah: dar al-mafasid muqaddam ala jalb al-mashalih).

Interpretasi  Ayat Ekologis (Surah Ar-Rum: 41) dalam Sorotan Tafsir Kronologis Abdurrahman Habanakah

Mengapa harus QS. Ar-Rum: 41? Umumnya ketika mengobrol perihal krisis lingkugan pasti akan tertuju pada surah tersebut. Karena secara pesan, ayat tersebut memiliki kritikan tajam akan perlakuan manusia terhadap lingkungan sekaligus lampu hijau untuk melestarikan ekosistem daratan (flora/fauna) ataupun lautan. (lihat, Refita, Tafsir Ayat-Ayat Ekologi Membangun Kesadaran Ekoteologis Berbasis Al-Qur’an, 2025, hlm. 194) Bedanya dengan peneliti belakangan, tulisan ini meneropongnya dari sisi kronologis (bukan susunan mushafi) guna mendapatkan aspek historis pendaratan verbum dei (kalam Ilahi). (lihat, M. Fajri, Pemikiran Al-Qur’an Angelika Neuwirth dalam Structure and the Emergency of Community, 2021)

Pada episode ini, penulis mengkajinya dengan tafsir kronologis Abdurrahman Hasan Habanakah al-Maidani dalam serial tafsir Ma’arij al-Tafakkur wa Daqa’iq al-Tadabbur (eskalator refleksi dan esoteris tadabur), yang berjumlah 15 jilid. Rancangan tafsirnya, merupakan aktivitas serius al-Maidani dalam mengimplementasikan kaidah tadaburnya pada karya Qawa’id al-Tadabur al-Amtsal li Kitabillah ‘Azza wa Jalla, yang merampung 40 kaidah. Singkatnya, jika pembaca ingin membaca tafsirnya diperlukan membaca terlebih dahulu karya kaidah tadaburnya, guna mengetahui kekonsistensian al-Maidani dalam menaburkan kaidahnya ke dalam karya tafsirnya. (detailnya lihat, Robchatul Izzah, Kaidah Tadabur Menurut ‘Abd al-Rahman Habannakah, 2020)

Adapun cara penafsirannya sangat beragam, penulis memetakannya menjadi lima poin: (1) prolog singkat surah, (2) menampilkan teks ayat dan varian bacaannya (qira’ah), (3) tema pokok surah sesuai munasabah, (4) pelajaran surah (durus as-surah) secara keseluruhuan. (5) penafsiran surah beserta pesan tadaburnya, (6) menerangkan unsur uslubnya (balaghah). Hemat penulis, metode ini tidak  begitu konsisten, acap kali ia menjelaskan dengan metode berbeda/tambahan di setiap titik surah yang memiliki pesan krusial. (lihat, QS. Ar-Rum pada al-Fihrits/Daftar Isi Tafsirnya Ma’arij al-Tafakur wa Daqa’iq al-Tadabbur, Vol. 15, hlm. 433-439)

QS. Ar-Rum dari sisi nuzul-nya berada pada dereran ke-84 (menurut susunan mushaf, berada di posisi ke-30), secara totalitas surah tersebut turun di Makkah (makkiyyah/ mendarat pra-hijrah). Dari sisi pelajaran surah secara umum (durus as-surah), QS. Ar-Rum: 41 masuk pada kelompok 6 (berlangsung dari ayat 40-45) berisi perihal khithab (seruan) Tuhan kepada orang-orang musyrik (oposisi kenabian), bahwa Dialah yang telah menciptakan mereka, memberi mereka rezeki, kemu dian mematikan mereka, lalu menghidupkan kembali mereka. Dan Mahasuci serta Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan (sasaran ayat ini berorientasi kepada kaum musyrik karena ia turun di Makkah yang sarat akan gangguannya pada dakwah kenabian).

Di dalamnya juga terdapat penjelasan bahwa manusia diciptakan berdasarkan fitrah Allah, yakni fitrah yang dengannya Allah menciptakan spadaegala sesuatu dan menghidupkannya. Selain itu, tampaknya kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, ketika mereka campur tangan dalam mengubah fitrah segala sesuatu, dengan dorongan keinginan untuk menambah keuntungan materi bukan mengelolanya sesuai arahan Tuhan. (lihat, Abdurrahman Habanakah, Ma’arij al-Tafakur wa Daqa’iq al-Tadabbur,2006, Vol. 15, hlm. 122-123)

Menurut al-Maidani, penggunaan kata kerja lampau pada QS. Ar-Rum: 41, tujuannya sebagai penegasan kepastian terjadinya kerusakan (al-fasad), meskipun pada saat turunnya ayat kerusakan tersebut belum sepenuhnya tampak, serta menunjukkan bahwa dalam ilmu Allah, peristiwa masa depan dipandang seolah-olah telah terjadi, karena ilmu-Nya bersifat tetap dan tidak berubah (ats-tsubut ghayr al-mutaghayyirat). Selain itu, ayat ini juga mengandung isyarat mukjizat ilmiah al-Qur’an (mu’jizat al-‘ilmy), yakni pemberitaan tentang fenomena kerusakan lingkungan yang akan muncul akibat ulah manusia. Lebih lanjut, kerusakan di darat dan di laut dipahami sebagai bentuk hukuman dan peringatan dari Allah, agar manusia merasakan sebagian akibat perbuatan mereka, sehingga diharapkan mereka kembali kepada fitrah serta jalan yang benar. (lihat, Abdurrahman Habanakah, Ma’arij al-Tafakur wa Daqa’iq al-Tadabbur,2006, Vol. 15, hlm. 169-170)

Alhasil, dari penelurusan yang digerakkan oleh penulis menunjukkan bahwa upaya dalam merawat ekologis (baik di daratan atau lautan), SDGs telah memainkan perannya menjadi garda terdepan untuk memotivasi umat manusia untuk peduli terhadap lingkungan sekitarnya, meskipun tidak sedikit dari mereka yang masih besikap semena-mena (arogan). Kemudian, dari sisi penafsiran kronologis, penulis merujuk kepada QS. Ar-Rum: 41 menurut pandangan al-Maidani. Menurutnya,  dari sisi sasaran ayat ini merespons terhadap cideranya (rusaknya) perlakuan kaum musyrikin Makkah terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga sejatinya kerusakan yang berlangsung di daratan maupun di lautan dianggap sebagai wujud deraan Allah, agar manusia (selaku pelaku) merasakan akibatnya, serta bisa kembali ke jalan yang lurus (semacam adanya timbal balik/sebab akibat/hukum karma).

Demikianlah, hasil pengkajian penulis. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki celah kekurangan bahkan kesalahan. Dengannya, penulis berharap kritikannya guna mengembangkan tulisan penulis. Kemudian, penulis berharap agar pembaca bisa mengembangkan kembali kajian ini menjadi lebih detail dan mendalam, sehingga kajian tafsir kronologis terus menggema dalam ruang-ruang penafsiran (dirasat fi al-Qur’an). Wa Allahu A’lam bi Ash-Shawab…


Penulis: Zaenal Habin | Editor: Taufik Fazri





COMMENTS

BLOGGER: 1
Loading...
Name

Administrasi,5,AIAT,6,Al-Quran,61,anak muda,2,Anak Muda,7,Artikel,107,Ayat al-Qur'an,8,Bakti Sosial,4,Bedah Buku,2,Berita,8,Buku,1,Cara Kirim Tulisan Ke Web HMJ IQTAF Senja Cirebon,47,cerpen,2,Closingceremony,1,digital,12,esai,6,Fikih,2,Fiksi,9,Fiksi Lainnya,1,fiqh,2,fkmthi,19,Futs,1,Hadis,1,Hafalan,4,hari buku,1,Hari Buruh,1,Harlah,18,iaincirebon,20,iat,34,internasional,6,iqtaf,26,IQTAF Mengabdi,4,Iqtaffestx,8,Iqtaffestxi,6,Iqtaffestxii,4,Islam,5,Kajian,21,kaligrafi,1,Kelas Jurnalistik,4,kepemimpinan,3,Kesuksesan,6,Kewarganegaraan,5,Kewirausahaan,3,Kominfo,6,Konferensi,2,KUA,1,LDK,3,Lomba,4,Mahasiswa,6,Makrab,2,media massa,5,MHQ,2,Minat Bakat,4,Motivasi,6,MQK,2,MTQ,3,Mubes,1,Nabi Muhammad,1,Nasionalisme,2,Nepotisme,1,News,168,Non-fiksi,8,Nonfiksi,29,nuzulul qur'an,3,Observasi,1,Opini,10,Pantun,1,PAO,10,PBAK,2,pelatihan,1,PENA KAMI,6,Pendidikan,3,Pengabdian Masyarakat,7,Peradaban,5,Perbedaan,1,Perempuan,1,Pernikahan,1,Persahabatan,1,persidangan,2,Pesantren Kilat,2,pondok pesantren,5,Prestasi,3,Profil Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon,1,program studi,1,Proker,2,puasa,1,public lecture,2,puisi,3,Puisi,24,Quotes,3,raker,5,Ringkasan Buku,1,Sains,1,santri,7,Santunan,1,Sejarah,1,Sima'an,3,Sosial,5,Sunah,1,Tafsir,11,tafsirhadis,12,Tarjamah,1,Tepuk Sakinah,1,Terkini,1,Ulama,6,Upgrading,2,Ushul Fiqih,1,Webinar,17,Wisuda,1,
ltr
item
HMJIQTAFSENJA.COM | Platform Digital HMJ IQTAF UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon: Merawat Ekologi dalam Sorotan SDGs dan Tafsir Kronologis Abdurrahman Habanakah
Merawat Ekologi dalam Sorotan SDGs dan Tafsir Kronologis Abdurrahman Habanakah
Merawat Ekologi dalam Sorotan SDGs dan Tafsir Kronologis Abdurrahman Habanakah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM7GnGZ1t2cSvyN5KpmZtkpCdwtx-u4ii3pRbrtqVMkR6zQfEy2K4jnHSxzI-siOdcY6Bfsn2H0c9moM86a4F_mB0zMIDwS4Ex10R4NQNw_XdBsgY5XveAK8unsb37-1_zB2zjHwqp9WgnqR2HSjDPofZzmED_cGMx5zWU8mgIyncCBjTlMeR593cmWqo/s320/WhatsApp%20Image%202025-12-18%20at%2013.08.57.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM7GnGZ1t2cSvyN5KpmZtkpCdwtx-u4ii3pRbrtqVMkR6zQfEy2K4jnHSxzI-siOdcY6Bfsn2H0c9moM86a4F_mB0zMIDwS4Ex10R4NQNw_XdBsgY5XveAK8unsb37-1_zB2zjHwqp9WgnqR2HSjDPofZzmED_cGMx5zWU8mgIyncCBjTlMeR593cmWqo/s72-c/WhatsApp%20Image%202025-12-18%20at%2013.08.57.jpeg
HMJIQTAFSENJA.COM | Platform Digital HMJ IQTAF UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
https://www.hmjiqtafsenja.com/2025/12/merawat-ekologi-dalam-sorotan-sdgs-dan.html
https://www.hmjiqtafsenja.com/
https://www.hmjiqtafsenja.com/
https://www.hmjiqtafsenja.com/2025/12/merawat-ekologi-dalam-sorotan-sdgs-dan.html
true
7562635208007576303
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share. STEP 2: Click the link you shared to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy