Metode Takhrij Hadis Menjadi Tema KAMU Hari Ini

Divisi Kajian dan Keilmuan HMJ IQTAF Senja Cirebon gelar acara kajian dua mingguan (KAMU) bersama Pemateri Shohibul Azka, S. Ag yang juga merupakan alumni Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir dan kini terdaftar sebagai Mahasiswa Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta. (11/7/2021).

Kajian dua mingguan kali ini mengangkat tema "Pentingnya Memahami Metode Takhrij Hadis". Acara ini terbuka untuk umum, sehingga bukan hanya mahasiswa IAT saja yang mengikuti kajian tersebut, mahasiswa dari luar jurusan IAT pun antusias sekali mengikuti KAMU ini. 

Berbicara mengenai Takhrij Hadis, Apa sih takhrij hadis itu? dalam penjelasannya, pemateri mengutip dari Mahmud al-Thahhan dalam Kitab Ushul al-Takhrij wa Dirasah al-Sanid, hal. 12, bahwa Takhrij Hadits merupakan penelurusan atas lokasi hadits dalam sumber-sumber asli yang menyebutkan hadits beserta sanadnya, untuk kemudian dikaji kualitas haditsnya. 

Adapun sejarah dan perkembangan Takhrij Hadits dimulai pada masa ulama klasik yaitu dimulai pada masa sahabat hingga abad ke-5 Hijriyah. Pada masa tersebut belum mengenal takhrij dengan terminologi yang kita kenal sekarang sebagai alat bantu mengkaji hadits. Hal tersebut dikarenakan banyaknya hafalan dan luasnya wawasan mereka akan hadits.

Seiring berjalannya waktu, kajian hadits semakin surut dan penguasaan para ulama terhadap hadits juga berkurang. Para ulama yang memiliki hafalan hadits semakin berkurang, dan hafalan yang mereka milikipun relatif lebih sedikit. Di waktu yang sama, ketika merujuk kitab-kitab hadits, mereka mendapati sedikit kesulitan.

Beberapa ulama kemudian mulai menulis karya yang kita sebut "kitab-kitab takhrij". Di antara kitabnya yang terkenal adalah al-Fawaid al-Muntakhabah al-Shihah wa al-Gharaib karya al-Khatib al-Baghdadi.

Adapun manfaat dari mempelajari metode Takhrij Hadits adalah: dapat mengetahui letak hadits yang dikaji pada sumber-sumber primer, dapat mengetahui kualitas hadits, dapat mengetahui asbab wurud hadits, meningkatkan kualitas sanad dengan adanya dukungan berupa sanad-sanad lainyya, dan lain sebagainya.

Dalam melakukan takhrij hadits terdapat metode-metode yang dapat dilakukan, di antaranya adalah: metode indeks nama sahabat, metode kata pertama dalam matan, metode tematis hadits, metode penelusuran berdasarkan kondisi matan atau sanad, metode indeks kata.

Kajian Dua Mingguan 
Previous Post Next Post